Assalamu'alaikum Wr.Wb. Selamat Datang di Ruang Karya MAnusia Biasa..Terima Kasih Atas Kunjungan Anda..Semoga Bermanfaat!!!
CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Selasa, September 29, 2009

Kosongnya Ketidakpastian

Untuk sebuah harapan yang ku bentuk sendiri, kurakit sendiri dan ku bunuh sendiri. Dari tidak ada menjadi ada dan kembali tidak ada.

Semua kesalahan adalah miliku,,bodohnya aq seperti ini ?Rasanya hancurnya melebihi yang sudah-sudah. Semoga aku kuat. Karena kekuatanku begitu jauh tak bisa kuraih. Yang adapun hanya basa basi, kenapa tidak bisa sampai kena di hati. Entah siapa yang jahad tapi rasanya sakit,,,sakit seperti ini. Jika boleh kupilih untuk tidak mengenalnya mungkin itu jalan terbaik. Aku ingin kembali seperti dulu. Seorang gadis yang tegar dengan cintanya,cinta sahabat-sahabatnya. Rasanya aq tak perlu lagi cinta karena telah terisi penuh disana. Tidak seperti sekarang. Aq seperti orang gila cinta yang berharap pada kosongnya ketidakpastian.

Bodohnya aq seperti ini, meski sudah berkali diingatkan tapi tetap saja aq yang merasakan,,kenapa tidak pernah ada yang mengertiq seperti kalian memahami q. Rasanya rindu masa lalu, aku hampir tidak kuat menahannya sendiri. Entah bagaimana nanti, apa si lemah ini masih bertahan pada harapannya atau berlari menjauhinya. Cuma terus berharap pada sang Pencipta pemilik seluruh hati untuk terus dikuatkan pada tiap kepiluan yang menghantam jemari dan relung-relung kelopak hati. Perasaan berlebih ini menyiksa ku. Meski tak sedikitpun menyalahi itu aq tetap menyesal memiliki ini, menyesal berada disini. Menyesal karena begitu lemah hati. Ku korbankan semua hati untuk hati orang lain sedangkan hati ku mati kering gersang ditinggalkan. Betapa bodohnya aq seperti ini. Penyesalan ini hanya tinggal penyesalan tidak akan ada arti atau makna yang berarti. Semua nasi sudah jadi bubur, semua keputusan telah ku pilih. Meski begitu menyakitkan ku coba menikmati sakitnya untuk terus memahami. Bahwa hidup itu perjuangan dan semua ini mampu membayar kebahagiaan ku di masa depan. Semoga pahit ini bisa dalam-dalam ku telan sendiri.

Terima kasih untuk tiap kaki yang menguatkan, tiap tangan yang membelai menyemangati dan tiap kata yang menampar hari. Semua ini belajar, tak ada yang salah dan menyalahkan. Tak ada yang benar dan membenarkan. Hanya terkukung oleh keadaan dan kondisi. Jadi jangan merasa bersalah dan di salahkan merasa benar dan dibenarkan. Cuma tak ingin lagi berkutat disini. Gerah dengan semua rasa yang mencekik hati. Muak dengan semua memoriam yang mengingatkan masih ada harapan padahal semua kosong dan hampa. Ktidakpastiaan hanya melahirkan air mata untuk pemimpi seperti aq.

_rCh

Rabu, September 16, 2009

Menemukan Pipa yang Cocok Bagi Masing-Masing Anak : Penerapan Multiple Intellegence di Sekolah




Judul Buku : Sekolahnya Manusia
Penulis : Munif Chatib
Penerbit : Kaifa
Tebal : 186 halaman
“Sekolah yang unggul adalah sekolah yang memandang tidak ada siswa yang bodoh dan semua siswa merasa tidak ada satu pun pelajaran yang sulit.“

Membangun sekolah, pada hakikatnya adalah membangun keunggulan sumber daya manusia. Hal ini yang coba ingin diangkat dari buku karangan Munif Chatib. Buku ini dibuat atas latar belakang keprihatinan beliau yang melihat sekolah di Indonesia kebanyakan hanya menjadi Sekolah Robot bukan Sekolah Manusia, yang hanya memetingkan hasil bukan proses. Padahal menurut beliau, sekolah yang unggul adalah sekolah yang mampu menghargai berbagai jenis kecerdasan siswa yang kemudian tidak hanya menggunakan hasil sebagai penentu keberhasilan belajar melainkan memainkan peranan proses pembelajar untuk tujuan pemahaman pengetahuan secara lebih baik.
Kemudian berdasarkan pemikiran tersebut beliau mencoba melakukan inovasi dalam sekolah yang dipimpinnya dengan berlandaskan teori kecerdasan yang dikenalkan sebagai Multiple Intellegence (Howard Gardner). Teori kecerdasan ini mengenal 9 kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang: linguistik, matematis-logis, spasial, kinestetis-jasmani, musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalis, dan eksistensial (kategori baru). Dalam konsep ini, sumber kecerdasan seseorang adalah kebiasaan mereka untuk membuat hasil karya (produk) dari kreatifitas dan kebiasaan mereka menghadapi dan menyelesaikan masalah. Menurut teori ini, setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda–beda sesuai dengan keadaan dan lingkungan yang membentuknya. Maka seyogyanya setiap anak mendapat penanganan yang berbeda-beda sesuai dengan tipe kecerdasan yang dominan pada diri mereka masing-masing.
Alumni universitas Brawijaya ini kemudian berhasil menggunakan sistem MI tersebut dengan baik disekolahnya. Keberhasilan penulis menggunakan MI (Multiple Intellegance) bisa kita saksikan didalm buku ini lewat special moment yang dikisahkan dengan rapih dan inspiratif. Di sekolah binaannya beliau tidak menggunakan sistem PSB seperti kebanyakan sekolah. Setiap anak yang ingin masuk disekolahnya diperbolehkan tanpa dibatasi nilai nem atau nilai rapor. Sistem PSB yang digunaakan adalah MIR (Multiple Intelegences Reserch) dengan mengidentifikasi dan mengklasifikasikan anak-anak sesuai dengan tipe kecerdasan yang dominan mereka miliki.

Sistem ini dipilih untuk menghindari terjadinya kesalahan paradigma yang menganggap sekolah yang baik adalah best input and best output. Beliau mencoba menggambarkan sekolah sebagai tempat pembinaan dan pembekalan bagi siswa yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, yang tidak pintar menjadi pintar. Buku ini menjelaskan bagaimana kekurangan-kekurangan yang dimiliki seorang anak bisa menjadi keistimewaan baginya lewat kisah-kisah keberhasilan siswanya yang pada awalnya memiliki kesulitan belajar. Kesulitan belajar yang terjadi sebenarnya bukan karena kebodohan, menurut teori kecerdasan Howard ini setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda dan tugas pendidik adalah menemukan pipa yang cocok untuk masuk kedalam kecerdasan mereka. Misalkan saja ada beberapa anak yang sulit sekali menerima pelajaran di dalam kelas karena mungkin anak tersebut sulit belajar dengan cara konvensional dan lebih cenderung pada tipe kecerdasan musical. Maka guru perlu menyesuaikan dengan memberikan pelajaran melalui metode-metode yang menggunakan music atau sejenisnya. Di sekolah ini guru dituntut aktif dan kreatif membaca kecerdasan anak, kemudian memilih pipa yang sesuai dan bisa menemukan cara belajar yang sesuai bagi siswanya.
Dalam penjelasannya buku ini banyak dipaparkan keberhasilan-keberhasilan guru yang dibantu orang tua dalam merubah kekurangan siswanya menjadi kelebihan. Untuk mencapai hal itu tidak hanya dibutuhkan identifikasi kecerdasaan anak melalui MIR (Multiple Intellegences Reserch), guru juga harus mempersiapkan rencana kegiatan belajar yang sesuai dan menarik sehingga proses belajar bisa berjalan lebih baik. Buku ini juga banyak memberikan contoh-contoh Lesson Plan yang biasa dibuat guru sebelum memulai kegiatan belajar yang juga dibuat untuk mengukur tingkatan keberhasilan dan evaluasi belajar siswa.. Yang lebih penting buku ini juga mencoba memberikan solusi bagi pendidikan Indonesia dengan mempergunakan Multiple Intellelgences sebagai strategi belajar yang memudahkan anak belajar. Perubahan paradigma belajar yang coba diangkat oleh penulis dikaitkan dengan kesesuiaan dengan sistem kurikulum di negeri ini yang berbasis kompetensi. Menurutnya sebaik apapun kurikulumnya, sulit berhasil apabila tidak dijalankan dengan strategi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa. Dan untuk menciptakan itu kita memerlukan tenaga pendidik yang tidak hanya kompeten tapi juga kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Setelah menyusun langkah yang apik dalam pembelajaran, sekolah yang unggul juga perlu memikirkan bagaimana penilaian yang sesuai dengan sistem MI yang dijalankan. Dan penilaian yang paling sesuai menurut penulis adalah penilaian autentik dimana penilaian ini tidak hanya mencakup ranah kognitif saja tetapi juga ranah afektif dan psikomotorik anak. Penilaian autentik memposisikan anak dalam tingkat yang sama, dalam penilaiannya tidak diberikan peringkat sehingga mental anak tidak jatuh ketika mereka dibandingkan dengan temannya yang memang kecerdasannya berbeda dengan dia. Penilain yang menganut konsep Ipsative, yaitu perkembangan hasil belajar siswa diukur dari perkembangan siswa itu sendiri sesudah dan sebelum mendapatkan materi. Beberapa alat penilaian autentik antara lain lewat tes lisan dan tes tulis juga penilain dari 3 ranah kognitif,psikomotorik dan afektif anak.
Buku ini sangat cocok digunakan bagi pengajar karena sarat berita dan langkah-langkah menciptakan metode belajar yang menarik dan menyenangkan. Pemaparan dan konsep sekolah unggul yang diusung dalam buku ini mampu menginspirasi tenaga pendidik (guru) untuk mencintai profesi dan menjalankan tugas mereka dengan baik. Rangkaian kata-kata yang disusun juga sangat mudah dipahami dan sarat makna yang menginspirasi terutama lewat kisah-kisah yang dicontohkan dalam buku ini.
Namun, dalam buku ini tidak banyak dijelaskan mengenai cara pengrekrutan siswa baru di sekolah yang menggunakan sistem MIR (Multiple Intellegences Reserch) seperti yang diterapkan di sekolah binaan penulis SMP YIMI Gresik. Dan buku ini hanya sedikit memuat tentang cara menggunakan sistem Multiple Intellegences di sekolah. Muatan kisah yang terlalu banyak membuat buku ini memiliki makna yang tersirat, sehingga bagi pembaca awam akan kesulitan menarik kesimpulan dari maksud buku ini.

_rCh_

Selasa, September 01, 2009

Cinta Karena Allah

Erwin Arianto

Kata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya
tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan
tindakan. Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih
emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga,
derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu
melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan
meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah
dasyatnya cinta (Jalaluddin Rumi).

Namun hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang
sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila,
orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut
oleh para pecinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah. Itulah
para pecinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta Allah, cinta yang
begitu agung, cinta yang murni.

Cinta Allah cinta yang tak bertepi. Jikalau sudah mendapatkan cinta-Nya, dan
manisnya bercinta dengan Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuh
lesu, tak ada tatapan kuyu. Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi
segala cobaan, dan rintangan dalam hidup ini. Tubuh yang kuat dalam
beribadah dan melangkah menggapai cita-cita tertinggi yakni syahid di
jalan-Nya.

Tak jarang orang mengaku mencintai Allah, dan sering orang mengatakan
mencitai Rasulullah, tapi bagaimana mungkin semua itu diterima Allah tanpa
ada bukti yang diberikan, sebagaimana seorang arjuna yang mengembara,
menyebarangi lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi demi
mendapatkan cinta seorang wanita. Bagaimana mungkin menggapai cinta Allah,
tapi dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita/pria yang
dicintai. Tak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya
pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta pada-Nya.

Di saat Allah menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang membuat
dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa menerimanya. Di saat
Allah memisahkan seorang gadis dari calon suaminya, tak jarang gadis itu
langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat seorang suami yang istrinya
dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya gairah dalam hidup. Di
saat harta yang dimiliki hangus terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah
sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin
melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti,
namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran
cintanya pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya.

Itu semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk
terhadap Khaliknya. Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut,
jodoh, dan langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah,
tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia yang
hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta
dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah. Padahal nasib di
akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup didunia,
Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fana
ini. Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada Allah, merupakan
salah satu penyebab do'a tak terijabah.

Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih
menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika siang muncul, dia pun
melakukan maksiat.

Bagaimana mungkin do'a seorang gadis ingin mendapatkan seorang laki-laki
sholeh terkabulkan, sedang dirinya sendiri belum sholehah.

Bagaimana mungkin do'a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah,
sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan sebagai pemimpin rumah tangga..

Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh, sementara
dirinya disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak
terabaikan, dan kasih sayang tak dicurahkan.

Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud,
sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan

Banyak orang mengaku cinta pada Allah dan Allah hendak menguji cintanya itu.
Namun sering orang gagal membuktikan cintanya pada sang Khaliq, karena
disebabkan secuil musibah yang ditimpakan padanya. Yakinlah wahai saudaraku
kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepada
hambanya yang beriman…

Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah terhadap ruhiyah kita,
agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak
bisa berbuat apa-apa kecuali atas izin-Nya. Saat ini tinggal bagi kita
membuktikan, dan berjuang keras untuk memperlihatkan cinta kita pada Allah,
agar kita terhindar dari cinta palsu.

Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang betul-betul berkorban
untuk Allah Untuk membuktikan cinta kita pada Allah, ada beberapa hal yang
perlu kita persiapkan yaitu:

1) Iman yang kuat

2) Ikhlas dalam beramal

3) Mempersiapkan kebaikan Internal dan eksternal. kebaikan internal yaitu
berupaya keras untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah. Seperti
qiyamulail, shaum sunnah, bacaan Al-qur'an dan haus akan ilmu. Sedangkan
kebaikan eksternal adalah buah dari ibadah yang kita lakukan pada Allah,
dengan keistiqamahan mengaplikasikannya dalam setiap langkah, dan tarikan
nafas disepanjang hidup ini. Dengan demikian InsyaAllah kita akan menggapai
cinta dan keridhaan-Nya.

http://uhibbukafillah.tk/

Jenis - jenis Cinta

Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai’an katsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai’an fa huwa `abduhu).

Nabi Bersabda, ciri dari cinta sejati ada tiga :
(1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain,
(2) lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan
(3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri.
Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Alloh SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Alloh SWT, dengan membaca firman Nya,lebih suka bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain.

Dalam Qur’an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:
1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.

2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham , yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.

Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.

3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.

4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.

5. Cinta ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran,misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Alloh, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).

6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)

7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan alQur’an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Alloh pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi qalb al muhibbi

8. Cinta kulfah..yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur’an ketika menyatakan bahwa Alloh tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)

Diambil dari : Mubarok institute

Aku melangkah dengan langkah indahku untuk ke luar rumahku agar aku dapat menatap langit yang biru...
Dengan membawa Indahnya senyuman yang menggambarkan begitu besar CintaMu...
Senyuman yang dapat bercerita tentang indahnya Mahabbah Rabbku...
Keindahan yang tidak mampu dapat ditorehkan oleh tinta...
Atas Karunia Rabbku, aku mampu mempermanis manisnya senyum Indahku...
Agar dapat membawakan suatu gambar yang lebih Indah kepadamu tentang Keindahannya...
Karena aku tak mampu dapat menggoresnya pada sebuah kertas...
Aku datang dengan membawa segengam senyum di bibirku...
Agar dapat menggambarkan kepadamu tentang Indahnya Karunia itu melalui senyuman Indahku...
Sebagai bingkisan dariku kepadamu, Wahai jiwa-jiwa tenang yang penuh ketentraman...
Sehingga berpijarlah Karunia yang menghiasi dunia dengan Selendang Cahayanya...
Karunia yang hendak memberikan ketentraman bagi jiwa-jiwa yang tenang...
Yaa Rabb, tak ada dariku yang dapat melukiskan MahabbahMu, Kecuali Senyuman Indah ini...
Maka, Izinkanlah Senyuman ini dapat menjadi pena yang dapat melukiskan Indahnya MahabbahMu di Tempat aku berpijak...
Hingga Karunia itu dapat menguatkan pijarnya lagi ketika sempat terlelap dalam padamnya...
Allahuma Amiiin...

dikutip dari http://uhibbukafillah.tk/